13 Juni 2010

Perencanaan

Perencanaan

- Alasan perkembangan masyarakat tidak didasarkan atas tiga ha. Sebutkan ketiga hal tersebut?
Jawab:
1. Pemngunaan sumber-sumber pembangunan secara efisien dan efektif.
2. Keperluan mendobrak kearah perubahan struktural ekonomi dan sosial masyarakat.
3. Yang terpenting adalah arah perkembangan untuk kepentingan keadailan sosial.
- Perencanaan dilihat sebagai alat mencapai tujuan. Sebutkan alasan-lasan tersebut?
Jawab:
1. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengenalan kegiatan, dengan pedoman tersebut ditujukan pada pencapaian tujuan.
2. Dengan perencanaaan maka dapat ditentukan penyusunan prioritas, memilih pentingnya suatu tujuan dan sasaran kegiatan.
3. Dengan perencanaan maka dapat ditentukan waktu/masa dalam pelaksanaan.
4. Dengan perencanaan maka dapat ditentukan cara yang terbaik untuk menentukan alternatif yang terbaik.
5. Perencanaan akan mempermudah pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan.
- Ada 3 hal sehingga perencanaan dikatakan perencanaan ekonomi. Sebutkan ketiga hal tersebut?
Jawab:
1. Penggunaan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara efisien dan efektif.
2. Perkembangan ekonomi yang mantap dan pembangunan secara berkelanjutan.
3. Stabilitas ekonomi menghadapi siklus konjuktor.
- Jelaskan perencanaan negara sosialisme!
Jawab:
Pelaksanaan perencanaan terpusat dengan berdasarkan asa desentralisasi yang ketat disertai dengan pengawasan yang terpusat. Statistik pelaksanaan berdasarkan atas perencanaan perspektif.
- Pengertian perencanaan menurut Mohammad Hatta!
Jawab:
Perencanaan memerlukan pengetahuan yang tepat tentang sangkutpaut masalah.
- Kemukakan 5 hal pokok perencanaan pembangunan!
Jawab:
1. Permasalahan pembagunan suatu negara/masyarakat yang dikaitkan dengan sumber-sumber daya ekonomi dan sumber daya lain.
2. Tujuan serta sasaran yang ingin dicapai.
3. Kebijaksanaan dan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran rencana dengan melihat penggunaan sumber-sumbernya dan pemilihan alternatif-alternatif yang baik.
4. Penterjemahan dalam progran-program atau kegiatan-kegiatan usaha kongkrit.
5. Jangka waktu pencapaian tujuan.
- Macam-mcam perencanaan menurut klasifikasi luas/kurang luasnya!
Jawab:
1. Perencanaan kota.
2. Perencanaan regional.
3. Perencanaan sektoral.
4. Perencanaan kerja sama.
- Klasifikasi masyarakat menurut berbagai variabel. Sebutkan dan jelaskan!
Jawab:
1. Variabel endogen, yaitu yang mempengaruhi dan mempengaruhi oleh variabel-variabel lainnya.
2. Variabel eksogen, yaitu mempengaruhi variabel-variabel lainnya, tetapi tidak dipengaruhi oleh variabel endogen tersebut.

Perilaku Administrasi

Perilaku Administrasi

- Perilaku organisasi/administrasi adalah sikap atau tindakan manusia yang ada dalam suatu organisasi.
- Unsur pokok dari perilaku organisasi, yaitu orang (mahluk hidup yang berjiwa, berpikiran dan berperasaan yang menciptakan organisasi untuk mencapai tujuan), struktur (hubungan resmi orang-orang dalam organisasi), teknologi (sarana) dan lingkungan (tempat organisasi beroperasi).
- Dinamika kelompok:
1. Kelompok mempengaruhi individu.
2. Kelompok mempengaruhi kelompok lain.
3. Kelompok mempengaruhi perilaku dalam organisasi.
- Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari satu sumber berita kepada penerima melalui saluran tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari penerima.
- Unsur komunikasi:
1. Sumber informasi.
2. Transmisi pengubah data (penerjemahan).
3. Gangguan.
4. Penerima.
5. Tujuan akhir.
- Konflik adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih kelompokdalam organisasi yang timbul karena penggunaan sumber daya yang langka secara bersama-sama.
- Persaingan, yaitu kedua belah pihak tidak dapat mencapai tujuan secara serentak dan keduanya tidak saling mengganggu (pencapaiana tujuan tidak secara serentak dan tidak saling mengganggu).
- Cara pandang terhadap konflik:
1. Pandangan tradisional, yaitu konflik dirasa tidak perlu timbul dalam organisasi karena akan menyebabkan kerusakan fungsi di dalam organisasi.
2. Pandangan hubungan kemanusiaan, menyatakan bahwa konflik adalah sesuatu yang alami.
3. Pandangan interaksionis, konflik mutlak perlu di dalam organisasi agar dapat menghasilkan kinerja yang efektif.
- Struktur komunikasi merupakan komunikasi yang disampaikan melalui saluran-saluran formal organisasi. Struktur komunikasi meliputi:
1. Strutur komunikasi terpusat (sasaran pada pimpinan organisasi).
2. Struktur komunikasi keperilakuan (komunikasi yang berlangsung tidak secara primitif, yakni bukan hanya dengan dasar kebiasaan).
3. Struktur yang dilakukan oleh dua orang.
- Mengapa perkembangan kelompok dikatakan proses yang dinamis?
Jawab:
Karena perkembangan kelompok melalui proses yang tidak singkat dengan melalui tahap-tahap:
1. Saling menerima.
2. Komunikasi dan pengambilan keputusan.
3. Motivasi dan produktifitas.
4. Pengendalian dan organisasi.

Administrasi Kepegawaiaan

Administrasi Kepegawaiaan

- Definisi Manajemen Kepagawaian menurut beberapa ahli:
1. John B. Minner dan Mary Green Miner dalam bukunya “Personnel & Industrial Relations” menjelaskan bahwa manajemen kepagawaian dapat dirumuskan sebagai suatu proses untuk mengembangkan, menerapkan dan menilai kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, metoda-metoda dan program-program yang ada hubungannya dengan individu di dalam organisasi.
2. Edwin B. Flippo dalam bukunya “Principle of Personnel Management” mengemukakan bahwa manajemen kepegawaian adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, dan pemeliharaan orang-orang dengan tujuan membantu mencapai tujuan organisasi, individu dan masyarakat.
3. Dale Yoder dalam bukunya “Personnel Management and Industrial Relations” mengatakan bahwa manajemen kepegawaian atau administrasi kepegawaian dalam penggunaannya yang cermat terbatas pada kegiatan majikan dalam memperlakukan pegawai-pegawainya sebagai individu.

Berdasarkan batasan-batasan yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen kepegawaian itu berhubungan dengan masalah-masalah kepegawaian dalam suatu organisasi dan pegawai-pegawai dipandang sebagai individu-individu, bukan sebagai kelompok orang.

- Fungsi-fungsi manajemen meliputi analisis jabatan, menarik pegawai, melatih, menempatkannya, memberikan kompensasi yang adil dan merata, memotivasi pegawai, seleksi, pengawasan, dan sebagainya.
- Promosi adalah proses kegiatan pemindahan karyawan, dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi (satu tingkat).
- Mutasi adalah proses pemindahan karyawan dari jabatan yang satu ke jabatan yang lain yang sederajat pada sederajat pada semua organisasi/perusahaan yang bersangkutan yang berlainan, dan juga untuk semua organisasi/perusahaan.

Teori-Teori Organisasi

TUGAS INDIVIDU TEORI ORGANISASI

1. Jelaskan perbedaan antara sasaran organisasi dengan efektivitas organisasi!
Jawab:
Sasaran organisasi didefinisikan sebagai keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, sedangkan efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasarannya.
2. Jelaskan 7 ciri organisasi birokrasi!
Jawab:
- Adanya pengaturan ataupun keorganisasian fungsi-fungsi resmi yang saling terikat oleh aturan, yang menjadikan fungsi-fungsi resmi itu suatu kesatuan yang utuh.
- Adanya pembagian kerja yang jelas di dalam organisasi.
- Adanya pengorganisasian yang mengikuti prinsip hirarki, yaitu tingkatan yang lebih rendah diawasi dan diatur oleh tingkatan yang lebih tinggi, sehingga tersusun suatu hirarki otoritas mulai dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan yang terendah dalam organisasi.
- Adanya sistem penerimaan dan penempatan karyawan (anggota organisasi) yang didasarkan kemampuan teknis, tanpa memperhatikan sama sekali koneksi, hubungan keluarga maupun favoritisme.
- Adanya pemisahan antara pemilikan alat produksi maupun administrasi dari kepemimpinan organisasi.
- Adanya objektivitas dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan suatu jabatan dalam organisasi.
- Kegiatan administratif, keputusan-keputusan, dan peraturan-peraturan dalam organisasi selalu dituangkan dalam bentuk tertulis.
3. Jelaskan 4 alasan pertumbuhan organisasi!
Jawab:
- Keinginan menjadi lengkap (Organizational self-realization).
Para pemimpin organisasi umumnya mempunyai keinginan agar organisasi menjadi lengkap, mempunyai kegiatan yang lebih luas, dan mampu mencapai kemajuan.
- Mobilitas para eksekutif.
Organisasi yang mengalami pertumbuhan merupakan tempat bekerja yang menarik bagi para eksekutif.
- Faktor ekonomis.
Pertumbuhan ekonomi mampu membawa berbagai jenis keuntungan finansial.
- Kemampuan menjaga kelangsungan hidup (Survival)
Menjaga kelangsungan hidup merupakan alasan yang paling utama dalam pertumbuhan organisasi.
4. Uraikan tahapan pertumbuhan dan titik-titik kritis yang mungkin dialami organisasi dalam pertumbuhannya!
Jawab:
- Tahapan Pertama: Pertumbuhan melalui Kreatifitas.
Pada tahapan ini organisasi baru saja berdiri, perhatian terutama dipusatkan untuk menciptakan suatu produk tertentu yang dianggap sesuai bagi organisasi dan juga kemampuan bertahan dalam menghadapi persaingan. Titik kritis pada tahapan ini disebut Krisis Kepemimpinan sebagai akibat dari membesarnya ukuran-ukuran organisasi.
- Tahapan Kedua: Pertumbuhan melalui Pengarahan.
Titik kritis pada tahapan ini disebut Krisis Otonomi, hal ini terjadi karena bawahan mulai merasa dibatasi geraknya karena kepemimpinannya yang kuat serta makin terasanya birokrasi dalam organisasi.
- Tahapan Ketiga: Pertumbuhan melalui Pendelegasian.
Pada tahapan ini sebagian wewenang telah dilegasikan secara resmi kepada pimpinan tingkat bawah dan mulai terasa adanya disentralisasi dalam organisasi. Titik kritis pada tahapan ini disebut Krisis Pengawasan. Kondisi kritis ini terjadi karena pimpinan tingkat menengah maupun bawah telah mendapatkan cukup otonomi yang berakibat bahwa organisasi berkembang kesegala arah tanpa terkendali.
- Tahapan Keempat: pertumbuhan melalui Koordinasi.
Organisasi telah mencapai tingkat koordinasi yang baik. Titik kritis pada tahapan ini adalah Krisis Birokrasi, yang terjadi karena program organisasi secara keseluruhan seringkali membatasi gerak para pimpinan menengah, organisasi menjadi terlalu birokratis, dan pengaruh pimpinan puncak serta stafnya terlalu kuat sehingga menghambat kegiatan para pimpinan menengah.
- Tahapan Kelima: Pertumbuhan melalui Kerjasama/Kaloborasi.
Tahapan perkembangan yang paling akhir ini seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk tercapai. Titik kritis pada tahapan ini belum diketahui bentuknya.

Geografi Kependudukan

TUGAS I (pertama)

1. Uarikan pengertian Geografi ditinjau dari segi bahasanya?
Jawab:
Geografi berasal dari bahasaYunani “Goes” yang berarti bumi, “Grafein” yang berarti uraian atau lukisan. Jadi Geografi adalah uraian tentang bumi dengan segenap isinya.
2. Jelaskan perbedaan antara Geografi dan Geologi?
Jawab:
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari permukaan bumi dan penduduknya serta hubungan diantara keduanya atau lebih singkat lagi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, sedangkan Geologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejadian-kejadian di permukaan bumi akibat dari tenaga dari dalam bumi (endogen).
3. Kemukakan objek garapan dari Geografi!
Jawab:
Objek garapan Geografi yaitu permukaan bumu dan penduduknya serta hubungan diantara keduanya yang meliputi geografi alam dan geografi sosial.
4. Pada garis besarnya Geografi dibagi ke dalam dua bagian pokok. Sebut dan jelaskan masing-asing?
Jawab:
- Geografi alam atau Physical Geography mempelajari sifat dan keadaan bumi baik secara fisik maupun secara alami.
Pokok-pokok studi tersebut meliputi:
a. Barisfer (inti bumi).
b. Lithosfer (kulit bumi).
c. Hidrosfer (lapisan air).
d. Atmosfer (lapisan udara).
- Geografi sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan bumi atau relasi manusia dengan bumi atau relasi manusia dengan alam sekitarnya. Geografi sosial meliputi geografi ekonomi, geografi sejarah, geografi politik, geografi tumbuh-tumbuhan, dan geografi hewan.
5. Sebutkan sekurang-kurangnya 5 objek studi dari Geografi alam?
Jawab:
- Geofisika.
- Geologi.
- Geomorfologi.
- Hidrologi.
- Oceanografi.
6. Sebutkan sekurang-kurangnya 5 objek studi dari Geografi sosial?
Jawab:
- Geografi ekonomi.
- Geografi sejarah.
- Geografi politik.
- Geografi tumbuh-tumbuhan.
- Geografi hewan.
7. Jelaskan pengertian penduduk dalam arti yang luas!
Jawab:
Penduduk adalah sekelompok organisme yang terdiri dari individu-individu yang sejenis mendiami suatu daerah dengan batas-batas tertentu.
8. Sebutkan 5 masalah kependudukan di Indonesia?
Jawab:
- Jumlah penduduk yang banyak.
- Pertumbuhan penduduk yang cepat.
- Penyebaran penduduk yang tidak merata.
- Komposisi penduduk yang kurang menguntungkan.
- Arus urbanisasi tinggi.
9. Uraikan pengertian Demografi ditinjau dari segi bahasanya!
Jawab:
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Demos” adalah rakyat atau penduduk dan “Grafein” adalah manusia. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk.
10. Dari beberapa definisi yang ada, berikan kesimpulan tentang apa yang dipelajari oleh Demografi?
Jawab:
Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-perubahan penduduk yang berhubungan dengan kelahiran, kematian, migrasi sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
11. Kemukakan 4 (empat) pokok tujuan Demografi?
Jawab:
- Memepelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
- Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
- Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermcam-macam organisasi sosial.
- Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk dimasa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
12. Jelaskan faedah atau kegunaan Demografi?
Jawab:
Dalam abad ke-20 Demografi telah mampu memberikan bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis perencanaan pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat seperti bidang pendidikan, program transmigrasi, bidang perencanaan, dan pembentukan modal.
13. Jelaskan tujuan daripada pendidikan kependudukan!
Jawab:
Mengembangkan kesadaran dan keinsafan, baik secara individual maupun secara kolektif tentang pengaruh dinamika penduduk dalam kehidupan kita sehari-hari dan memberikan pengertian dasar tentang konsekuensi kependudukan yang timbul dari sikap dan tindakan kita, guna membina suatu sikap kependudukan yang rasional dan bertanggung jawab baik kini maupun dimasa depan.



TUGAS II (kedua)

1. Kemukakan yang termasuk Mayor Determinants of Demography!
Jawab:
- Fertilitas adalah menyangkut masalah kelahiran dan ini erat hubungannya dengan reproduksi yakni kemampuan bayi yang dapat dilahirkan oleh seorang Ibu atau kelompok wanita.
- Mortalitas adalah kehilangan atau lenyapnya semua tanda-tanda kehidupan dari diri seseorang secara bersamaan, stiap saat setelah orang tersebut dilahirkan hidup dari rahim Ibunya.
- Migarasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/administratif suatu negara.
2. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Crud Birth Rate!
Jawab:
Tingkat kelahiran kasar.
3. Jelaskan apa perbedaan antara CBR dan GFR!
Jawab:
CBR merupakan tingkat kelahiran kasar yang tidak dipengaruhi oleh faktor umur Ibu atau wanita yang melahirkan bayi, sedangkan GFR dipengaruhi oleh faktor usia yakni pada interval 15-49 tahun.
4. Ada 2 dimensi penting yang perlu ditinjau dalam menelaah migrasi. Sebut dan jelaskan dimensi yang dimaksud!
Jawab:
- Dimensi waktu, ukuran pasti tidak ada karena sulit menentukan beberapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dapat dianggap sebagai seorang migran, tetapi biasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam sensus penduduk.
- Dimensi daerah, secara garis besarnya dibedakan perpindahan antarnegara ke negara lain yang disebut Migrasi Internasional dan perpindahan yang terjadi dalam satu negara (antarpropinsi), kota atau kesatuan administratif lainnya yang dikenal dengan migrasi intem.
5. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang:
a. Commuting.
b. Mortalitas.
c. Migrasi neto posotif.
Jawab:
a. Commuting adalah perpindahan penduduk yang mempunyai jangka waktu yang lebih pendek, misalnya dalam satu hari yaitu pagi berangkat dan sore kembali yang dilakukan terus menerus setiap harinya.
b. Mortalitas/kematian adalah hilangnya tabnda-tanda kehidupan seseorang secara permanen.
c. Migrasi neto positif adalah apabila migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi yang keluar.
6. Sebutkan 3 usaha untuk meningkatkan kualitas manusia?
Jawab:
- Melakukan pelatihan dan penyuluhan.
- Pembukaan lapangan kerja.
- Pemerataan pembangunan.
7. Diketahui jumlah wanita berusia 15-49 tahun = 900.000 orang dan jumlah bayi yang dilahirkan wanita umur 15-49 tahun = 45.000. Berapakah ASFR daerah tersebut?
Jawab:
ASFR = x 1000 = x 1000 = 50.
8. Sebutkan 3 indikator untuk menentukan daerah kota?
Jawab:
- Penduduk.
- Kegiatan ekonomi.
- Jumlah fasilitas urbanisasi atau status administrasi suatu pemusatan penduduk.
9. Sebutkan sekurang-kurangnya 3 faktor pendorong yang mempengaruhi mirgrasi?
Jawab:
- Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti barang tambang, kayu atau bahan dari pertanian.
- Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal akibat masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin.
- Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah asal.
- Tidak cocok lagi dengan adat/budaya/kepercayaan di tempat asli.
10. Sebutkan faktor penarik yang mempengaruhi migrasi, sekurang-kurangnya 3?
Jawab:
- Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki lapangan kerja yang cocok.
- Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.
- Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
- Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya.
11. Kemukakan 4 permasalahan Transmigrasi yang Anda ketahui?
Jawab:
- Penyiapan tanah/pemukiman harus disiapkan dengan baik sebelum transmigrasi tiba.
- Selektivitas dalam pemberangkatan Transmigrasi supaya lebih baik.
- Penyiapan prasarana sejak di tempat asal maupun di tempat tujuan.
- Koordinasi yang baik antara pihak yang mengelola Transmigrasi.
12. Kemukakan 4 permasalah Transmigrasi sesuai UU No. 3 Tahun 1972 sekurang-kurangnya 5?
Jawab:
- Peningkatan taraf hidup.
- Pembangunan daerah.
- Keseimbangan penyebaran penduduk.
- Pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.
- Pemanfaatan sumber-sumber alam dan tenaga manusia.
- Kesatuan dan persatuan bangsa.
- Memperkuat HAMKAMNAS.
13. Apa yang Anda ketahui tentang:
a. Angka mobilitas.
b. Angka migrasi masuk.
c. Angka migrasi keluar.
Jawab:
a. Angka mobilitas adalah rasio dari banyaknya penduduk yang pindah secara lokal (mover) dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk.
b. Angka migrasi masuk, yaitu angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun.
c. Angka migrasi keluar, yaitu angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun.

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan

- Syarat-syarat informasi:
1. Ketersediaan.
Syarat pokok bagi suatu informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus dapat diperoleh bagi yang hendak memanfaatkannya.
2. Mudah dipahami.
Informasi harus dipahami oleh pembuat kebijakan.
3. Relevan.
Informasi yang diperlukan harus benar-benar sesuai dengan permasalahannya.
4. Bermanfaat.
Terkait dengan syarat relevansi, informasi harus bermanfaat bagi pembuat kebijakan.
5. Tepat waktu.
Informasi harus tersdia tepat waktunya terutama apabila pembuat kebijakan ingin segera memecahkan masalah yang diahadapinya.
6. Keandalan.
Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang sah kebenarannya.
7. Akurat.
Informasi seyogyanya bersih dari kesalahan, harus jelas dan secara tepat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
8. Konsisten.
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi dalam penyajiannya.

- Dalam proses terbentuknya satu perilaku individu/kelompok yang mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan dapat digambarkan sebagai berikut:
















Seperti diketahui bahwa setiap perilaku individu ataupun kelompok, organisasi selalu dipengaruhi oleh keyakinan, norma dan sistem nilai individu atau kebudayaan dari masyarakat tempat ia bernaung. Kitapun tahu perangkat peran yang dipikul oleh individu/kelompok individu/kelompok turut menentukan, bahkan mengintervensinya, sehingga membentuk satu perilaku yang amat relevan bagi pemuasan kebutuhan pribadi dan organisasi.
-








M.S.= Managerial Skill T.S. = Technical skill

- Mengambil keputusan harus bersifat rasional dan teratur, dan bersifat memilih antara berbagai alternatif yang merupakan satu tata hubungan (Relationship) atau interelasi antara satu dengan yang lain perbuatan atau tindakan dan selalu memikirkan apa akibatnya (efek, hasil dan konsekuensianya).
- Pengambilan keputusan terdiri atas beberapa unsur dan sifat:
1. Harus ada masalah.
2. Masalah berada dalam suatu situasi dan kondisi.
3. Pengambilan keputusan selalu harus didahului dengan satu proses pemikiran, analisa situasi, analisa masalahya, menentukan alternatif-alternatif, memikirkan masalah-masalah baru atau potensial yang akan timbul sebagai efek atau lanjutan daripada setiap alternatif.
4. Pengambilan keputusan merupakan pengakhiran daripada proses pemikiran dan memilih satu alternatif diantara sekian banyak alternatif.
5. Pengambilan keputusan itu bersifat futuristis atau mengenai masa depan atau kemudian.
- Dalam mengambil satu keputusan hendaknya diingat bahwa keputusan yang diambil oleh Top Level Management hendaknya bersifat konseptual, luas serta berjangka panjang, sedangkan keputusan yang diambil oleh Lower Management lebih bersifat operasional dan teknik (jangka pendek).
- Prof. Dr. S.P. Siagian dalam bukunya “Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan”, mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
- Apabila kemampuan mengambil keputusan tidak dikembangkan secara teratur dan kontiniu, seorang yang menduduki pimpinan akan dihadapkan pada dilema, frustasi dan kegagalan. Apapun variasi yang diberikan kepada seorang pemimpin seperti administrator, manager, kepala ketua dan sebagainya pada hakekatnya dinilai dari prestasi dapat tidaknya suatu keputusan yang diambilnya untuk direalisir, dan sampai dimana keputuan itu mempercepat proses pencapaian tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Makin tinggi kedudukan seseorang dalam suatu organisasi, maka kepadanya makin banyak dituntut “Managerial Skill” dan kurang kebutuhan akan “Technical Skill” oleh karena seorang Top Manager semakin berkurang terlibat dalam kegiatan yang bersifat operasional.

Metode Kuantitatif

Metode Kuantitatif


PENDAHULUAN

- Definisi metode kuantitatif:
1. Render B. Etal (2006).
Metode kuantitatif adalah suatu pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi.
2. Tuban (1976), dalam bukunya Silohun (2001).
Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisa data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.
- Hakekat pengetahuan dan ilmu pengetahuan.
Pengetahuan secara sederhana adalah semua yang kita ketahui (semua yang ada di pikiran kita).
Sumber utama pengetahuan ada 2, yaitu:
1. Ekspriental Reality (ER) adalah sumber pengetahuan dengan cara memahami sendiri. Misalnya panas api.
2. Agreement Reality (AR) adalah sumber pengetahuan yang didasarkan pada kesepakatan-kesepakatan antara diri kita dengan orang lain. Bentuk agreement ini bermacam-macam, yaitu:
a. Informasi dari orang lain.
b. Tradisi.
c. Kebiasaan.
- Cara memperoleh pengetahuan:
1. Cara yang tidak ilmiah adalah cara yang mudah dilakukan serta cepat didapatkan, tidak membuktikan apakah pengetahuan kita itu benar atau salah dengan demikian kelemahan cara yang tidak ilmiah adalah:
a. Pengetahuan yang didapat cenderung tidak akurat dan bersifat terbatas.
b. Cenderung untuk digeneralisasikan ketingkat lebih umum tanpa melalui proses yang dapat dipertanggungjawabkan.
c. Pengetahuan yang didapat dimungkinkan sebagai hasil rekayasa demi kepentingan mempertahankan pendapat.
d. Sulit dibebaskan demi kepentingan subjektif.
e. Pengetahuan yang didapat masih memberikan ruang bagi nuansa mistik yang secara rasional dan logika sulit untuk dipertanggungjawabkan dan sering mengambil jalan pintas tanpa memperhatikan proses bagi munculnya pengetahuan tersebut.
2. Cara yang ilmiah adalah yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan yang telah teruji kebenarannya melalui metode-metode (cara-cara ilmiah).
- Perbedaan cara ilmiah dan cara tidak ilmiah:
Cara tidak ilmiah : Tidak mementingkan proses tapi langsung ke isi.
Cara ilmiah : Menentukan proses, kemudian isi, kapan proses salah (keliru), maka isi dianggap tidak bernilai (valid).
- Pengertian metode penelitian.
Metode penelitan adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel dengan tujuan untuk dapat dikembangkan, dirtemukan, dibuktikan suatu pengetahuan tertentu yang pada gilirannya dapat dipahami, dipecahkan dan senantiasa suatu masalah dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu.
- Valid = absah = benar.
Reliabel = ajeg = konsisten.
Konsisten berarti tidak adanya perubahan meskipun dipengaruhi beberapa faktor.
- Jenis-jenis penelitian.
1. Menurut tujuan.
a. Penelitian murni (penelitian dasar).
Penelitian murni adalah penelitian yang dilakukan untuk sekedar memahami suatu malsalah secara mendalam tanpa ingin menerapkan hasilnya.
b. Penelitian terapan.
Penelitian terapan adalah penelitian yang diharapkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memcahkan masalah.
2. Menurut metode.
a. Penelitian survei.
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel dan hasilnya digeneralisasikan.
Contoh judul proposal:
KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, KINERJA DOSEN, KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS MAHASISWA.
Penyelesaian:
Instrument : 1600 (populasi)
93 (sampel)
Dengan bebrapa rangkaian penelitian.
b. Penelitian Eks Post Facto.
Penelitian Eks Post Facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang.untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah tersebut.
c. Penelitian Eksprimen.
Penelitian eksprimen adalah penelitian yang berusaha mengetahui pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian eksprimen kebanyakan dilakukan di laboratorium.
Contoh:
Penelitian eksprimen:
Pengaruh pemupukan NPK terhadap produksi padi pada jenis tanah aluvial.
Penyelesaian:
Tidak dipupuk N P K









d. Penelitian Naturalistik.
Penelitian naturalistik ini sering disebut dengan metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah penelitian eksprimen).
- Pengertian metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan tata cara (metode) pengumpulan data, analisis data dan interpretasi data (hasil analisis) untuk mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan (Tuban, 1972).
- Pendekatan kuantitatif.
Tahapan-tahapan metode kuantitatif:
1. Perumusan masalah.
2. Menyusun model.
• Model matematik (statis).
• Kerangka pikir.
3. Mengumpulkan data (valid/sahih).
4. Mencari solusi (memilih metode kuantitatif yang sesuai dengan rumusan masalah).
5. Menguji masalah.
• Menguji model.
• Menguji data.
6. Menganalisis hasil (uji hipotesis) dengan cara menggunakan model untuk memprediksi kebijakan.
- Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
- Metode analisis.
1. Analisis Deskriptif.
Mempunyai 1 variabel dan atau mempunyai 2 variabel atau lebih tapi tidak berhubungan (mandiri), tidak diperbandingkan.
2. Analisis Komparatif.
Membandingkan suatu variabel dengan variabel yang lain.
3. Analisis Assosiatif.
Mencari hubungan atau pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.
- Kualitatif = kata, kalimat, gambar.
Kuantitatif = angka.
- Teknik analisis kualitatif/kuantitatif:
1. Teknik analisis Domain.
2. Teknik analisis Taksonami.
3. Teknik analisis Komponensial.
4. Teknik analisis Thema.
5. Teknik analisisGroundial.
6. Teknik analisis Kelompok.
- Perumusan masalah adalah konteks dari penelitian, alasan mengapa penelitian diperlukan dan petunjuk untuk mengarahkan tujuan penelitian.
- Beberapa karakteristik perumusan masalah yang baik, yaitu:
1. Pada umumnya menunjukkan variabel yang menarik peneliti dan hubungan deskriptif, dimana permasalahan secara sederhana diungkapkan dalam satu pertanyaan yang harus dijawab.
2. Menyusun definisi dari semua variabel yang relevan, definisi operasional ini harus jelas dan spesifik sehingga tidak menimbulkan berbagai macam penafsiran yang berbeda. Perumusan masalah harus disertai dengan latar belakang masalah. Latar belakang masalah merupakan informasi yang diperlukan untuk mengerti permasalahan yang ada dan merupakan komponen pertama, baik dalam proposal maupun dalam laporan penelitian.
- Topik penelitian mengenai pembagunan industri pedesaan melalui Koperasi dan usaha kecil.
• Rumusan Masalah (pertanyaan penelitian).
a. Bagaimana profil dan pola industri pedesaan di daerah penelitian.
b. Bagaiman format pola industri pedesaan yang tepat untuk dikembangkan melalui Koperasi dan usaha kecil.
• Menyususn Model.
Setelah merumuskan masalah, langkah selanjutnya adalah menyususn suatu model. Mengapa kita perlu model, karena dunia nyata terdiri atas berbagai fakta yang membingungkan dan sering sulit membedakan mana sebab mana akibat. Agar dapat menjelaskan realitas dunia nyata yang komplekls, para ahli melakukan abstraksi fenomena dunia nyata dan menyusun suatu model. Model secara umum adalah abstraksi dari realitas dunia. Dalam ilmu Administrasi, model Administrasi dapat didefinisikan sebagai konstruksi teoritis atau kerangka analisis Administrasi yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan-persamaan, dan ketidaksamaan darimana kesimpulan akan ditirunnkan.
- Suatu variabel pada umumnya dikategorikan menjadi:
1. Variabel Dependent, identik dengan variabel terikat, variabel yang dijelaskan.
2. Variabel Independent, identik dengan variabel bebas, penjelas, eksplanatori variabel. Variabel ini bisanya dianggap prediktor (penyebab) karena memprediksi atau menyebabkan variabel Dependent.
Selain itu dikenal pula:
1. Variabel Endogen, yaitu yang menjadi pusat perhatian si pembuat model atau variabel yang ditentukan oleh model yang ingin diamati variasinya.
2. Variabel Heksogen, yaitu variabel yang dianggap/ ditentukan di luar sistem dan diharapkan mampu menjelaskan variasi endogen.


TUJUAN PENELITIAN DAN TEKNIK YANG RELEVAN

- Beberapa tujuan utama Research Bisnis (kuantitatif) dalam tujuan mengembangkan kerangka analitik, dibedakan dua wilayah research:
1. Non Scientific Bussines Research (NSBR), yaitu research bisnis yang sistematis namun tidak begitu ilmiah dengan tujuan eksploratif, deskriptif dan atau prediktif. Umumnya fokus analisis adalah mengungkap fenomena yang menarik pimpinan (manajemen) yang mungkin digunakan untuk menjelaskan atau mengidentifikasi arah pendidikan yang akan datang. Bentuk research NSBR dapat bermacam-macam, namun tujuan utamanya penemuan (Discovery), contohnya adalah studi kasus. Pendekatan studi kasus digunakan untuk menyelidiki satu atau lebih unit analisis dengan cara intensif misalnya perilaku organisasi dalam satu atau dua perusahaan, atau perilaku satu atau lebih individu dalam lingkungan tertentu.
2. Scientific Bussines Research (SBR), yaitu rencana research yang sistematis dan ilmiah. Tujuan research ini dapat deskriptif/prediktif atau kausalitas. Umummnya fokus analisis adalah mendapatkan hasil yang dapat digeneralisasikan dan untuk mencapai hal ini data yang diperoleh selalu dikaitakan dengan teori yang ada.
Masalah research seringkali dipelajari secara sistematis dan ilmiah dengan mengajukan suatu hipotesis penelitian yang secra statistik dapat diuji dan menggunakan metode analitik statistik untuk meyakinkan agar hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan, dengan kata lain dalam SBR ide mengenai fenomena yang diteliti selalu diuji.
- Setiap peneliti selalu mempunyai tujuan khusus ketika merencanakan desain studi (desain penelitian). Tujuan khusus tersebut meliputi:
1. Eksploratif.
2. Deskriptif.
3. Prediktif.
4. Kausalitas.
Bila tujuan studi bersifat eksploratif, maka tujuan analisis adalah suatu penemuan (discovery) misalnya suatu perusahaan ingin meneliti lebih lanjut mengenai gaya pengambilan kebijakan para eksekutifnya, sebelum mempertimbangkan/mempelajari dampak insertip terhadap pengambilan kebijakan di perusahaan tersebut.
Bila penelitian bersifat deskriptif, maka kita menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah data, merangkum informasi dalam data tersebut dan meyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang diinginkan. Untuk penelitian semacam ini maka tujuan analisis dapat berupa penemuan maupun uji analisis. Misalnya; seorang Gubernur ingin mengetahui berapa rata-rata jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan disetiap Kabupaten.
Untuk penelitian yang bersifat kausalitas, peneliti berupaya meneliti apa dan seberapa jauh faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi suatu variabel.
- Dua pendekatan dalam meneliti:
1. pendekatan Kuantitatif (mementingkan hasil), pertanyaan berupa: seberapa…?
2. Pendekatan Kualitatif (mementingkan proses), pertanyaan berupa: bagaimana, kenapa…?
- Kausalitas (hubungan). Hubungan ada 3 macam:
1. Reseprocal (hubungan timbal balik).
Example: X ↔ Y
2. Hubungan simetris, yaitu hubungan yang sama-sama muncul tanpa mempengaruhi satu sama lain.
Example: X ─ Y
3. Kausal sendiri, yaitu suatu variabel mempengaruhi variabel lain.
Example: X → Y (variabel X mempengaruhi variabel Y).
- Hubungan antara masalah penelitian, tujuan studi dan tujuan analisis dapat dilihat pada gambar berikut ini:
MERANCANG DAN MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN

Menyusun proposal penelitian merupakan panduan yang berisi langkah-langkah untuk diikuti dalam melakukan penelitian. Menyusun rancangan penelitian perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang dapat digunakan sebagai pendukung terlaksananya penelitian. Penlitian dilakuakan berangkat dari masalah, sedangkan masalah itu merupakan GAP (kesenjangan) dari:
a. Apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi.
b. Antara rencana dengan pelaksanaannya
c. Antara teori dan praktek
d. Antara aturan dan pelaksanaannya.
Masalah muncul pada ruang, waktu dan tempat tertentu. Penyusunan proposal baiasanya dimulai dengan mengajukan judul penelitian kepada dosen pembimbing. Bagi mahasiswa yang belum memahami bagaimana menyusun proposal, pasti pemikirannya akan fokus pada judul penelitian saja. Memang begitu prosedurnya, tetapi dalam kenyataannya mahasiswa akan mengalami kesulitan dan berputar-putar dengan judul tersebut. Bagi yang sudah belajar bagaimana cara menyusun proposal tidak perlu mengikuti prosedur itu, dalam pengertian kita harus berangkat dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah baru kemudian menemukan judul proposal penelitian yang relevan. Walaupun judul penelitian itu selalu tercantum dibagian paling depan dari setiap proposal/laporan penelitian, tetapi tidak berarti penelitian berangkat dari judul. Suatu penelitian itu ditakutkan berangkat dari permasalahan, bukan dari judul. Justru judul penelitian dibuat bertitik tidak dari batasan masalah.
- Contoh proposal:
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Metode Penelitian.
BAB II : Tinjauan Pustaka
A. Landasan Teori
B. Kerangka Konseptual
C. Hipotesis Penelitian
BAB III : Gambaran Umum Lokasi Penelitian
A. Struktur Organisasi
B. Tugas Pokok dan Fungsi
C. Keadaan SDM
D. Keadaan Sarana dan Prasarana

Daftar Pustaka
Lampiran

- Masalah: GAP/ selisih/kesenjangan antara:
• Teori dan praktek.
• Rencana dan realisasi.
• Aturan dan pelaksanaan.
• Seharusnya dan kenyataan.
- Latar belakang masalah:
1. Yang seharusnya → teorinya bagaimana (baik-buruknya).
2. Keburukannya (jelek-jeleknya).
3. Selisih (masalah).
4. Masalah ini perlu diselesaikan.
5. Untuk menyelesaiakan maka perlu diteliti.
6. Dan jarang.
7. sehubungan degan uraian tersebut di atas, maka peneliti merasa penting dan tertarik untuk meneliti masalah tersebut melalui usulan penelitian ini dengan judul…


PILIHAN TEKNIK KUANTITATIF

Berdasarkan pertanyaan penelitian (Rumusan Masalah) dan karakteristik data yang dimiliki, kita adapat menentukan teknik manayang sesuai.
- Pertanyaan penelitian beserta teknik kuantitatifyang sesuai dapat dikategorikan menjadi:
1. Studi Deskriptif.
Studi deskriptif berbeda dengan studi eksploratif terutama dalam formalitas pembentukannya. Studi eksploratif ditandai dengan fleksibilitas, sementara studi deskriptif berupaya memperoleh deskripsi yang lengkap dan akurat dari suatu situasi.
Desain formal diperlukan untuk meyakinkan bahwa deskripsi mencakup semua tahapan yang diinginkan. Desain ini juga diperlukan untuk mencegah dikumpulkannya data yang tidak perlu. Kendala penekanan analisisnya adalah pada deskripsi data, studi semacam ini tidak hanya mengumpulkan fakta.
Manfaat penggunaan studi deskriptif, yaitu:
a. Dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
b. Diperlukan untuk mengenali distribusi dan perilaku data yang kita miliki.
2. Hubungan (asosiasi) antar variabel
Bila tujuan analisis adalah mengukur asosiasi antar dua variabel atau lebih, maka teknik kuantitatif yang sesuai adalah korelasi. Untuk keperluan mengukur asosiasi ini, ada beberapa alternatif teknik, yaitu:
a. Korelasi Bivariat.
b. Korelasi Berganda.
c. Korelasi Skuensial.
d. Korelasi Kanonikal.
Mana teknik yang dipilih, tergantung dari jumlah variabel yang diamati dan macam data yang digunakan (deskrit atau kontiniu), dan apakah variabel independent diukur setelah dampak variabel independent lain dihilangkan.
Inti dari analisis korelasi adalah mengukur kekuatan populer, yaitu menjelaskan hubungan linear antara dua variabel yaitu X dan Y. korelasi antara X dan Y secara numerik dapat dihitung dengan koefisien korelasi Pearson Product Moment (PPM).
Rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM):
Rumus I: rxy = → tidak menghitung regresi.
Rumus II: rxy = → menghitung regresi.
Rumus regresi:
Bivariat → Y = a + bx
Ganda → Y = a + b1x1 + b2x2
Contoh penggunaan rumus:
No. Respondent X Y X2 Y2 XY
1
2
3
4
5 2
1
4
3
2 3
3
3
2
2 4
1
16
9
4 9
9
9
4
4 6
3
12
6
4
∑ 12 13 34 35 31
Penyelesaian:
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
rxy = 0,4090 (korelasi ± 1)

Nilai rxy antara -1 dan +1.
1> Nilai korelasi positif berarti arah hubungan antara variabel X dan Y adalah satu arah, yaitu:
Bila Y anaik maka harga X juga naik dan bila Y turun maka harga X juga turun.
2> Nilai Korelasi yang negatif berarti antara hubungan X dan Y berkebalikan/berlawanan, bila Y turun maka X naik, bila Y naik maka X turun.
Secara grafis beberapa alternatif kemungkinan hubungan antara X dan Y digambarkan pada diagram berikut:



3. Hubungan kausalitasdan analisis regresi
4. Peramalan
5. Prediksi keanggotaan grup
6. Analisis input autput
7. Optimalisasi


STATISTI DAN DATA

A. Statistik
Menurut Random Hause College Dictionary, statistik dapat didefinisikan sebagai ilmu data yang meliputi pengumpulan, pengklasifikasian, rangkuman, pengorganisasian, penganalisaan, perpengintegrasian informasi dalam numerik (angka). Secara umum aplikasi statistik dalam bidang bisnis dan ekonomi dapat digolongkan menjadi:
1. Statistik Deskriptif, yaitu menggunakan metode numerik dan grafis untuk mengenali pola sejumlah data, merangkum informasi yang terdapat dalam data tersebut dan menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yng diinginkan.
2. Statistik Infrensi/Induktif, yaitu menggunakan data sampel untuk membuat estimasi, keputusan, prediksi atau generalisasi mengenai populasi.

B. Data.
Semua data dapat diklasifikasikan menjadi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik yang dapat dibedakan menjadi:
1. Data Interval, ayitu data yang diukur dengan jarak diantara dua titik pada skala yang sudah diketahui.
Contoh: suhu udara dalam Celcius (Co) berkisar antara interval Oo hingga 100o.
2. Data Rasio, yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi.
Contoh:
a. Persentase jumlah penganggur di Provinsi X.
b. Nilai infalsi Indonesia pada tahun 2009.

Data kuantitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun di dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikualifikasikan agar dapat diproses lebih lanjut. Caranya adalah dengan mengklasifikasikan dalam bentuk kategori. Data kualitatif dapat digolongkan:
1. Data Nominal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, sebagai contoh:
Industri di Indonesia oleh BPS digolongkan menjadi:
a. Industri rumah tangga dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang diberi kategori 1 (satu).
b. Industri kecil dengan jumlah tenaga kerja 5-11 orang diberi kategori 2 (dua).
c. Industri menengah dengan jumlah tenaga kerja 20-100 orang diberi kategori 3 (tiga).
d. Industri besar dengan jumlah tenaga kerja lebih dari100 orang diberi kategori 4 (empat).
Perlu diingat bahwa angka yang menyatakan kategori ini menunjukkan bahwa posisi data sam derajatnya. Dalam contoh di atas, angka 4 (empat) tidak berarti industri besar nilainya lebih besar dibanding industri rumah tangga yang angkanya 1 (satu). Angka ini sekedar menunjukkan kode kategori yang bebeda.
2. Data Ordinal, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posis data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat, sebagai contoh:
Tingkat kepadatan penduduk suatu daerah dikategorikan:
a. Sangat rendah diberi kode 1.
b. Rendah diberi kode 2.
c. Moderat/sedang diberi kode 3.
d. Tinggi diberi kode 4.
e. Sangat tinggi diberi kode 5.

Data menurut dimensi waktu.
Selain itu, ada juga yang menggolongkan berdasarkan dimensi waktunya, yaitu:
1. Data Runtut Waktu (Time-Series), yaitu data yang secara kronologis menurut waktu dari suatu variabel tertentu. Data runtut waktu digunakan untuk melihat pengaruh perubahan nilai suatu variabel dalam rentang waktu tertentu. Data runtut waktu dibedakan menjadi:
a. Data Harian, misalnya data Kurs Rupiah berbanding USS Dolar setiap hari.
b. Data Mingguan, misalnya data pengunjung rumah sakit setiap minggu (7 hari).
c. Data Bulanan, misalnya data Deposito dalam jangka satu bulan (30 hari).
d. Data Tahunan, misalnya data pendapatan nasional setiap tahun (12 bulan).
2. Data Silang Tempat (Cross-Section), yaitu data yang dikumpulkan pada suatu titik tertentu. Ibaratnya seperti potret pada suatu waktu tertentu. Data silang tempat digunakan untuk mengamati respon dalam priode yang sama, sehingga variasi terjadi adalah antar pengamatan. Dengan demikian, data ini biasanya lebih sesuai untuk mendukung pembuktian dari perilaku individu, perusahaan/organisasi, atau wilayah, misalnya:
a. Data Input Output yang diterbitkan setipa 5 tahun sekali.
b. Data Sensus yang diterbitkan 10 tahun sekali.
c. Data jumlah penduduk miskin pada setiap desa di Provinsi X pada tahun tertentu.
3. Data Pooling adalah kombinasi antara data runtut waktu dengan data silang tempat. Misalnya kita ingin mengamati perilaku Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk masing-masing Kabupaten di Provinsi X selama 10 tahun terakhir. Karena jumlah data silang tempat terdiri atas 4 Kabupaten sedangkan data runtut waktu yang diamati 10 tahun, maka jumlah observasi yang dimiliki sebanyak 40 (4 x 10).

Data Menurut Sumber.
1. Data Internal (data berasal dari organisasi tersebut) dan data eksternal (data berasal dari luar organisasi).
2. Data Primer dan Data Sekunder. Data primer biasanya diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original. Dilain pihak data sekunder biasanya telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpil data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Hal yang sering dikeluhkan apabila kita menggunakan data sekunder adalah:
a. Data ragam statistik yang tersedia semakin banyak, tetapi kelompok data yang dibutuhkan bagi suatu studi sering tidak cukup.
b. Konsistensi dari data runtut waktu tidak selalu dapat dipertahankan.
c. Angka-angka mengenai masalah tertentu yang dikeluarkan oleh berbagai sumber resmi tidak konsisten satu sama lain.
Oleh karena itu, uji reliabilitas data, penyederhanaan agregasi, dan penyesuaian mutlak diperlukan agar diperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.


ANALISIS REGRESI DASAR-DASAR DAN APLIKASINYA

A. Pendahuluan.
Istilah regresi dan korelasi serng digunakan secara bergantian padahal memilii dua arti yang berlainan. Analisis regresi pada umumnya digunakan apabila tujuan analisis adalah prediksi hubungan sebab akibat antara variabel independent (variabel bebas) dan variabel dependent (variabel terikat), sedangkan analisis korelasi biasanya digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel.
B. Penegertian Dasar.
Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton (1886). Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki tubuh yang tinggi maka akan memiliki anak-anak yang tinggi pula, orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula. Kendati demikian, ia mengamati bahwa ada kecendrungan tinggi anak bergerak menuju rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan, dengan kata lain ketinggian anak yang tinggi atau orang tua yang amat pendek cenderung bergerak ke arah rata-rata tinggi populasi. Inilah yang disebut dengan Hukum Galton mengenai regresi universal.
Interpretasi modern mengenai regresi agak berlainan dengan regresi versi Galton. Secara umum analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel dependent (variabel terikat) dengan sat uatau lebih variabel independent (variabel bebas) dengan tujuan untuk mengekstimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependent berdasarkan nilai variabel independent yang diketahui. Pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel independent.

Hasil analisis regresi adalah beberapa koefisien regresi untuk masing-masing variabel independent. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependent dengan suatu persamaan.

Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan khusus, yaitu:
1. Meminimumkan penyimpangan antara variabel aktual dan nilai estimasi variabel independent.
2. Mengoptimalkan korelasi antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependent berdasarkan data yang ada. Teknik estimasi variabel dependent yang melandasi analisis regresi disebut dengan Ordinary Least Squares (pangkat kuadrat terkecil biasa).

Regresi Vs Regresi
Analisis korelasi bertujuan mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependent dengan variabel independent. Dalam analisis regersiselai mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih juga menunjukkan arah hubungan antara varaibel dependent dengan variabel independent. Variabel dependent diasumsikan random (acak) yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).


Rumus:
Regresi → mengevaluasi/memprediksi.
Y = bo + bx + €
Korelasi → kuatnya hubungan antara variabel X dan variabel Y
r =
Analisis regresi mendasarkan pada model probabilistik yang sederhana adalah model garis lurus (linear).
Model probabilistik garis lurus dirumuskan:
Y = bo + b1x + €,
Dimana: Y = Variabel Dependent (respon).
X = Variabel Independent yang digunakan sebagai penjelas Y
E(Y) = bo + b1x; komponene deterministik.
€ = komponen kesalahan random (Random Error)
Bo = intercept, yaitu garis potong garis regresi dengan sumbu X
b1 = slope, kemiringan garis regresi.

C. Jenis-jenis pertanyaan peneliti.
Sebagai alat statistik, regresi bermanfaat dalam menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Seberapa jauh variasi perubahan variabel dependent mampu dijelaskan oleh seluruh variabel independent yang diusulkan dalam model?
b. Manakah diantara variabel independent yang mempengaruhi variabel dependent?
c. Apakah dengan dimasukkannya tambahan satu variabel independent dapat memperbaiki prediksi terhadap variabel dependent?
d. Apakah prediksi terhadap variabel dependent dari sejumlah variabel independent lebih baik dibanding kombinasi variabel independent yang lain?
e. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan dengan iklim kerja organisasi

Arah hubungan positif → Y = bo + b1x
Arah hubungan negatif → Y = bo – b1x
Signifikan → sampel antar mengintervensi populasi.

Semua pertanyaan di atas dapat dijawab dengan analisis regresi. Pertanyaan a dalam analisis regresi dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2). Jawaban atas pertanyaan b dapat dilihat dari nilai statistik (t). Pertanyaan c dapat dilihat dari nilai statsitik F (f hit/ f tabel). Pertanyaan d pada intinya mempertanyakan apakah model yang digunakan merupakan model terbaik diantara alternatif kombinasi variabel independent. Pertanyaan e dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan rumus Pearson Product Moment (PPM):
r =

Interval Koefisien Tingakat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat

Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Misalnya ditemukan koefisien diterminasi = 0,9129, maka koefisien diterminasi 0,83338 = 83,33%. Hal ini berarti variasi yang terjadi pada variabel penngeluaran 83,33% ditentukan oleh variasi yang terjadi pada variabel penghasilan. Pengertian ini sering diartikan pengaruh penghasilan terhadap pengeluaran = 83,33%dan sisanya 16,67% ditentukan oleh variabel alin, misalnya pengeluaran tak terduga karena keluarga skit mendadak.